Nilai Estetika Busana Adat Pengantin Wanita Minangkabau (Tingkuluak Balapak) Di Nurbaya Wedding Kota Pekanbaru Provinsi Riau
Keywords:
Nilai Estetika , Estetika Busana, Busana Adat Pengantin MinangkabauAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk membahas dan mengetahui Nilai Estetika Busana Adat Pengantin Wanita Minangkabau (Tingkuluak Balapak ) di Pernikahan Nurbaya Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Estetika sebagai cabang filsafat yang mempelajari seni, keindahan, dan tanggapan manusia terhadapnya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori nilai estetika menurut Dharsond Sony Kartika. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analisis dengan pendekatan Kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Busana Adat Pengantin Wanita Minangkabau (Tingkuluak Balapak ) yang ada di Nurbaya Wedding Kota Pekanbaru masih terjaga kelestariannya hingga saat ini. Busana tersebut terdiri dari pakaian, aksesoris, dan kelengkapan yang menggambarkan beberapa elemen estetika. Kesatuan (Unity ) dapat dilihat dari tata cara penggunaan, bentuk, bahan, motif, warna, dan bagiannya yang serasi. Keselarasan (Harmony) terlihat pada perpaduan warna, motif, bahan, pola, dan hiasan tambahan yang saling mendukung. Keseimbangan (Balance) tampak dalam pola jahitan, hiasan motif dan warna, serta ukuran yang proporsional. Kesetangkupan (Symmetry) terwujud dalam bentuk dan hiasan yang simetris, baik pada pola jahitan maupun ukuran. Perlawanan (Contrast) muncul melalui pertentangan warna, tekstur bahan, bentuk, dan tata cara penggunaan berbagai elemen busana, seperti Tingkuluak Balapak, Salendang Balapak, dan Sesampiang. Secara keseluruhan, busana adat pengantin wanita Minangkabau (Tingkuluak Balapak) di Nurbaya Wedding memiliki keindahan yang mencolok dan serasi, menunjukkan nilai estetika yang tinggi yang dapat dinikmati oleh siapa saja yang melihatnya.
