Eksistensi Tari Zapin Pecah Dua Belas Sebagai Identitas Budaya Pada Masyarakat Melayu Di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau
Keywords:
Budaya, Eksistensi, Identitas, Tari Zapin Pecah Dua BelasAbstract
Kabupaten Pelalawan salah satu kabupaten di Provinsi Riau, mempunyai tari tradisi sudah ada sejak berdirinya Istana Kerajaan di Kabupaten Pelalawan yaitu sekitar tahun 1811-1945 hingga sekarang. Maengkaji bagaimana eksistensi Tari Zapin Pecah Dua Belas sebagai identitas budaya pada Masyarakat di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Mengunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan pengumpulan data mengunakan observasi,wawancara,serta dokumentasi dengan subjek penelitian berjumlah 3 orang pakar dan pelaku Tari Zapin Pecah Dua Belas. Tari Zapin Pecah Dua Belas sebagai identitas budaya, dahulunya berfungsi sebagai penyambutan tamu raja dan sebagai hiburan di istana Kerajaan di Pelalawan dengan jumlah penari umumnya 6 sampai 12 orang. Namun saat ini Tari Zapin Pecah Dua Belas berfungsi hanya sebagai hiburan. Eksistensi Tari Zapin Pecah Dua Belas adalah Warisan Budaya Tak Benda yang mencerminkan identitas budaya masyarakat melayu di Pelalawan, dengan 3 indikator eksistensi yaitu: 1) aktivitas kerja, melakukan latihan rutin yang dilaksanakan disetiap sanggar dan sekolah di Pelalawan, dan memperkenal tari ini ke pada kalangan masyarakat.2) Memiliki fakta, tari zapin pecah dua belas masih eksis dan dapat memperkuat identitas kesenian Kabupaten Pelalawan yang bersifat hiburan yang dilakukan di setiap Sanggar dan Sekolah dapat membuat tarian ini semakin eksis dalam kehidupan masyarakat melayu dan menjadi jati diri Kabupaten Pelalawan dengan mempertahankan keaslian mulai dari ragam gerak,iringan music serta busananya.3) usaha mempertahankan eksistensinya, dengan melibatkan generasi muda,sosial media serta mengikuti acara festival budaya dapat mempertahankan eksistensi tari zapin pecah dua belas dengan cara itu Pemerintah Kabupaten Pelalawan, LAM serta Sanggar dan Sekolah menjaga eksistensi tari zapin pecah dua belas agar tetap eksis hingga sekarang
